Senin, 14 April 2014


A.    UNSUR
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan  menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa.
Nama  unsur  menggunakan  bahasa  Latin  berdasarkan  penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Tidak dibedakan penamaan  antara  unsur  alamiah  yang  terdapat  di  alam  maupun  unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati  identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang digunakan saat ini secara Internasional adalah menurut Jons Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius
1.   Setiap unsur dilambangkan dengan  satu  huruf, yaitu huruf awal dari
nama latinnya.
2. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
3. Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
•  Karbon (nama Latin: Carbon), lambang:  (C)
•  Kalsium (nama Latin: Calsium), lambang: (Ca)
Unsur-unsur  logam terletak di kiri bawah (diberi simbol warna biru), sedangkan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan atas (diberi simbol warna coklat). Sebagian dari unsur-unsur  tersebut  akan  di  pelajari  di  kelas  VII,  sedangkan  beberapa unsur lain akan dipelajari pada kelas berikutnya.
B.     SENYAWA
Senyawa merupakan  zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
 Senyawa  terbentuk melalui  proses  pencampuran  zat  secara  kimia,  pembakaran  atau penguraian  (dekomposisi)  secara  termal  ataupun  elektrik.  Sifat  suatu senyawa akan berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Contoh sifat air  sebagai  senyawa  akan  berbeda  dengan  gas  hidrogen  dan  oksigen sebagai  unsur  penyusunnya.  Wujud    air  sebagai  cairan,  sedangkan hidrogen dan oksigen dalam temperatur kamar keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan  gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam proses pembakaran.
C.     CAMPURAN
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Selanjutnya  untuk lebih memperdalam pemahaman peserta didik tentang campuran, lakukan kegiatan berikut ini.
1. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan antara za –zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan. Larutan  tersusun  dari  pelarut  (solvent)  dan  zat  terlarut  (solute).  Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut  adalah  pelarut  organik,  contohnya  kloroform  dan  alkohol.  Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama) yang menyebabkan zat terlarut dan pelarut dalam larutan tidak dapat dibedakan.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna, sehingga dapat dikenali zat penyusunnya.  Dengan demikian,  pada  campuran  heterogen  seluruh  bagiannya  tidak  memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama). Campuran pasir dengan air di dalam gelas merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Campuran adalah suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. 




video klasifikasi zat dan sifat kimia zat :

0 komentar:

Posting Komentar