A. UNSUR
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa.
Nama unsur menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut. Tidak dibedakan penamaan antara unsur alamiah yang terdapat di alam maupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang digunakan saat ini secara Internasional adalah menurut Jons Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari
nama latinnya.
2. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
3. Bagi unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
• Karbon (nama Latin: Carbon), lambang: (C)
• Kalsium (nama Latin: Calsium), lambang: (Ca)
Unsur-unsur logam terletak di kiri bawah (diberi simbol warna biru), sedangkan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan atas (diberi simbol warna coklat). Sebagian dari unsur-unsur tersebut akan di pelajari di kelas VII, sedangkan beberapa unsur lain akan dipelajari pada kelas berikutnya.
B. SENYAWA
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2).
Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran zat secara kimia, pembakaran atau penguraian (dekomposisi) secara termal ataupun elektrik. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Contoh sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Wujud air sebagai cairan, sedangkan hidrogen dan oksigen dalam temperatur kamar keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diperlukan dalam proses pembakaran.
C. CAMPURAN
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya. Selanjutnya untuk lebih memperdalam pemahaman peserta didik tentang campuran, lakukan kegiatan berikut ini.
1. Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan antara za –zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran homogen adalah larutan. Larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah pelarut organik, contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga tidak dapat dilihat lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama) yang menyebabkan zat terlarut dan pelarut dalam larutan tidak dapat dibedakan.
2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna, sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Dengan demikian, pada campuran heterogen seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama). Campuran pasir dengan air di dalam gelas merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Campuran adalah suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya.
0 komentar:
Posting Komentar